Awas! Inilah Dosa Jariyah yang Terus Mengalir

img ]

JAKARTA, HARIANHALUAN.COM – Sebagai manusia biasa, kesalahan ataupun khilaf merupakan sesuatu hal yang wajar adanya. Hal itu disebabkan karena kita bukan manusia sempurna seperti halnya Rasulullah SAW. Maka, introspeksi diri merupakan salah satu cara yang tepat untuk mengevaluasi setiap kesalahan ataupun amal yang telah kita perbuat.

Lalu, berbicara perihal amal, sudah seharusnya kita berorientasi pahala. Tapi, pernahkan Anda mendengar perihal dosa jariyah? Perhatikan penjelasan dari Ustaz Ammi Nur Baits berikut seperti dilansir dari Viva.co.id, Minggu (24/1/2021).

Baca Juga : Nobody Wants To Be Stupid

Biasanya kita sering mendengar istilah sedekah jariyah. Itulah sedekah yang pahalanya akan terus mengalir, meskipun kita telah meninggal dunia. Kita akan tetap terus mendapatkan kucuran pahala, selama harta yang kita sedekahkan masih dimanfaatkan oleh kaum muslimin untuk melakukan ketaatan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Apabila manusia meninggal, amalnya akan terputus, kecuali 3 hal: ‘Sedekah Jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakannya.’ (HR. Nasa’i 3651, Turmudzi 1376, dan dishahihkan Al-Albani).

Baca Juga : Ingat! Bukan Urusan Sepele, Tapi Sering Dianggap Sepele

Sebagai orang beriman, yang sadar akan pentingnya bekal amal di hari kiamat, tentu kita sangat berharap bisa mendapatkan amal semacam ini. Di saat kita sudah pensiun beramal, namun Allah tetap memberikan kucuran pahala karena amal kita di masa silam.

Di samping ada pahala jariyah, dalam islam juga ada dosa yang sifatnya sama, dosa jariyah. Dosa yang tetap terus mengalir, sekalipun orangnya telah meninggal. Dosa yang akan tetap ditimpakan kepada pelakunya, sekalipun dia tidak lagi mengerjakan perbuatan maksiat itu.

Baca Juga : Kolonel TNI Mati Dibunuh Rekan Sendiri Cuma Gara-gara Politik

Betapa menyedihkannya nasib orang ini, di saat semua orang membutuhkan pahala di alam barzakh, dia justru mendapat kucuran dosa dan dosa. Anda bisa bayangkan, penyesalan yang akan dialami manusia yang memiliki dosa jariyah ini.

Satu prinsip yang selayaknya kita pahami, bahwa yang Allah catat dari kehidupan kita, tidak hanya aktivitas dan amalan yang kita lakukan, namun juga dampak dan pengaruh dari aktivitas dan amalan itu.

Baca Juga : Apakah Malaikat akan Meninggal Layaknya Manusia?

Allah berfirman di surat Yasin: “Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yasin: 12) Orang yang melakukan amal dan aktivitas yang baik, akan Allah catat amal baik itu dan dampak baik dari amalan itu.

Karena itulah, Islam memotivasi umatnya untuk melakukan amal yang memberikan pengaruh baik yang luas bagi masyarakat. Karena dengan itu dia bisa mendapatkan pahala dari amal yang dia kerjakan, plus dampak baik dari amalnya.

Sebaliknya, orang yang melakukan amal buruk, atau perbuatan maksiat, dia akan mendapatkan dosa dari perbuatan yang dia lakukan, ditambah dampak buruk yang ditimbulkan dari kejahatan yang dia kerjakan. Selama dampak buruk ini masih ada, dia akan terus mendapatkan kucuran dosa itu. wal’iyadzu billah.., itulah dosa jariyah, yang selalu mengalir.

Sungguh betapa mengerikannya dosa ini. Mengingat betapa bahayanya dosa jariyah ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan umatnya agar berhati-hati, jangan sampai dia terjebak melakukan dosa ini. Wallahu a’lam bish shawab. (*)

Hadits tentang 3 Amal yang Tidak Terputus Meskipun Sudah Wafat

img ]

Ketika manusia meninggal dunia, maka terputus sudah amal jariahnya kecuali tiga perkara yakni: sedekah jariyah, ilmu bermanfaat dan doa anak yang sholeh. Sebagaimana disebutkan dalam hadits tentang 3 amal yang tidak terputus pahalanya mesipun sudah wafat.

Hadits tersebut diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dalam hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholeh yang berdoa baginya.”

  1. Sedekah Jariyah

Sedekah merupakan pemberian sesuatu dari seorang muslim kepada yang berhak menerimanya secara ikhlas dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu dengan mengharapkan ridha Allah.

Sedangkan sedekah jariyah ialah sesuatu yang terus menerus manfaatnya seperti wakaf tanah, buku-buku hingga lembaga-lembaga pendidikan seperti pesantren dan lain sebagainya.

Pahalanya akan terus mengalir meskipun kita sudah wafat.

  1. Ilmu yang Bermanfaat

Dikutip dalam buku ‘Mendidik anak: membaca, menulis dan mencintai al-qur’an’ oleh Ahmad Syarifuddin menjelaskan bahwa seorang ayah dan ibu yang giat dan tekun mendidik al-qur’an kepada anak-anaknya sehingga anak-anaknya pintar membaca al-qur’an, memahami dan mengamalkannya. Keduanya akan mendapatkan penghargaan spesial di akhirat kelak.

Dalam sebuah hadits disebutkan,

“Barangsiapa membaca al-qur’an dan mengamalkannya maka kedua orang tuanya pada hari kiamat akan dipakaikan mahkota yang cahayanya lebih bagus daripada cahaya matahari menembus rumah-rumah di dunia.” (HR. Abu Dawud dan al-Hakim dari Mu’adz bin Jabal. Shahih. Al- Matjarur-Rabih hlm. 524 nomor 1084).

  1. Doa Anak Sholeh

Doa kepada kedua orang tua adalah kebaktian yang masih bisa dilakukan seorang anak kepada orang tuanya yang telah meninggal dunia dan terus memberikan kebaikan pada orang tua. Doa seorang anak akan terus mengalir kebaikan dan manfaat dan balasan kebaikan bagi kedua orang tua tatkala amal-amal lainnya telah terputus.

Dari Abdullah bin Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: “Keridhaan Allah bergantung kepada keridhaan kedua orangtua dan murka Allah juga bergantung kepada murka kedua orang tua.” (HR At-Tirmidzi (no. 1900)).

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ankabut ayat 8 disebutkan:

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حُسْنًا ۖ وَإِن جَٰهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَآ ۚ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: “Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS Al-Ankabut: 8).

3 Amalan yang Pahalanya Mengalir Deras Sampai Alam Kubur

img ]

AKURAT.CO, Kematian tidak hanya berakhirnya kehidupan seseorang di alam dunia. Namun, juga dibukanya kehidupan baru di alam kubur, hingga tiba nanti saatnya waktu penghisaban di hari kiamat.

Selama berada di alam kubur, seorang muslim tidak akan ditemani oleh siapapun, kecuali amal baiknya. Kabar baiknya, ada 3 jenis amalan yang akan terus mengalir pahalanya meski seseorang sudah meninggal dunia. Ketiga amalan itu ialah amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta doa anak saleh. Hal ini sebagaimana di jelaskan hadis Nabi yang diriwayatkan Imam Muslim.

Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda: “Apabila manusia meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya.” (HR Muslim).

Berikut penjelasan ketiga perkara yang amalannya tetap mengalir ke alam kubur.

  1. Sedekah Jariyah

Sedekah jariyah merupakan sedekah yang diniatkan semata-mata untuk kebaikan. Nantinya, kebaikan tersebut masih bisa bermanfaat meski orang yang memberi sudah meninggal. Beberapa contoh yang termasuk ke dalam sedekah jariyah seperti membangun masjid, menyediakan perlengkapan salat di masjid, mewakafkan tanah untuk jalan, atau sejenisnya.

Pahala sedekah jariyah bisa terus mengalir sampai ke alam kubur. Hal inilah yang membuat Nabi Muhammad sangat menganjurkan umatnya untuk memperbanyak sedekah jariyah.

  1. Ilmu yang bermanfaat

Ilmu yang baik bisa menjadi ladang pahala yang berlipat ganda. Semisal saja, seorang muslim mengajarkan ilmu kepada muslim lainnya, kemudian ilmu tersebut diamalkan orang itu, serta diajarkan kepada orang lainnya, dan terus menerus sampai ilmu bermanfaat bagi orang banyak. Maka, orang yang turut mengamalkan dan mengajarkan akan mendapat pahala terus menerus hingga ke liang lahat.