Jokowi Cari Oseltamivir dan Favipiravir di Apotek tapi Tak Ada, Obat Apa Itu?

img ]

Dalam Revisi Protokol Tatalaksana COVID-19 dari 5 Organisasi Profesi disebutkan bahwa Oseltamivir adalah obat antiviral yang digunakan untuk pengobatan dan pencegahan infeksi influenza tipe A dan B.

Obat ini bekerja dengan menghambat neuromidase yang dibutuhkan oleh virus influenza untuk merilis virus-virus baru di akhir proses replikasi.

Oseltamivir diberikan secara empiris pada masa awal pandemi COVID-19 karena sulitnya membedakan gejala pasien COVID-19 dan pasien yang terinfeksi virus influenza.

Walaupun cukup aman, tapi penggunaan Oseltamivir bagi pasien COVID-19 sejatinya bukan pilihan yang tepat. Pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr apt Zullies Ikawati mengatakan Oseltamivir tidak cocok digunakan untuk COVID-19, sebab Oseltamivir adalah penghambat enzim neuroaminidase.Enzim tersebut memang ada dalam virus influeza, tetapi tidak ada dalam SARSCov-2, virus penyebab COVID-19.

Di awal pandemi, karena pengetahuan mengenai COVID-19 ini belum cukup memadai, para ahli masih belum bisa memastikan apakah COVID-19 ini termasuk jenis flu atau bukan.

Seiring perkembangan penyakit, kemudian diketahui bahwa COVID-19 bukan jenis flu. Oleh karena itu, dalam panduan terapi terbaru, oseltamivir hanya diberikan bila ditemukan gejala koinfeksi dengan influenza.

‘’Jadi menurut saya Oseltamivir masih relatif aman untuk digunakan, jika memang ada indikasi untuk menggunakan,’’ tegas Zullies.

Saat ini, oseltamivir dapat ditambahkan pada kondisi di mana pasien dengan COVID-19 dan diduga terinfeksi virus influenza dengan dosis 2 kali 75 miligram.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya masih mengkaji revisi dari kelima organisasi profesi terkait protokol tatalaksana COVID-19 soal obat Oseltamivir.

“Belum ya (Oseltamivir dan Azithromycin ditarik). Kami sudah menerima rekomendasi, tetapi masih didiskusikan lebih lanjut,” kata Nadia melalui pesan singkat yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (20/7/2021).

Kemenkes pun masih menggunakan pedoman yang sebelumnya. Hingga saat ini, belum ada perubahan revisi penggunaan kedua obat untuk terapi pasien COVID-19.

“Sementara ini, masih menggunakan pedoman yang sebelumnya ya,” lanjut Siti Nadia Tarmizi.

Pada usulan rekomendasi revisi dari 5 organisasi profesi dokter tertulis, Oseltamivir hanya direkomendasikan untuk pasien COVID-19 yang diduga terinfeksi virus influenza.

Mengenal Apa Itu Oseltamivir, Obat Terapi Covid-19 yang Sempat Dicari Jokowi di Apotek, tapi Kosong

img ]

Presiden Joko Widodo mencari obat ke apotek Villa Duta, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jumat (23/7/2021). - Mengenal apa itu Oseltamivir, Obat Terapi Covid-19 yang sempat dicari Jokowi di Apotek, tetapi kosong.

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang mencari obat ke sebuah apotik di Bogor, beredar di media sosial.

Jokowi mendatangi apotek Villa Duta, Bogor, Jawa Barat, pukul 15.00 WIB, Jumat (23/7/2021).

Sang presiden ternyata mencari sejumlah obat terapi Covid-19.

Apoteker di apotek Villa Duta, Herli pun membeberkan daftar obat yang dicari Jokowi.

Nama-nama obat itu sebelumnya tertulis di secarik kertas yang dibawa Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi Datangi Apotek di Bogor, Cari Obat Covid-19 tapi Ternyata Kosong

“Beliau mencari oseltamivir, favipiravir, dan multivitamin yang sekarang banyak dipakai orang terpapar Covid,” kata Herli, dikutip dari Tribun Bogor.

Sayangnya, sejumlah obat itu sedang tidak tersedia di apotek ini, sudah hampir sebulan ini.

“Kebetulan sekarang semuanya tidak ada, beliau hanya tanya itu aja,” ujarnya.

Akhirnya, Jokowi hanya membeli sejumlah multivitamin saja.

“Iya belanja, vitamin D, kebetulan vitamin D1000 yang ada di sini. Jadi itu aja yang ada, sama Zegavit untuk penggantinya multivitamin B.”

Jokowi Tak Temukan Obat Covid-19 saat Blusukan ke Apotek: Harus Cari ke Mana?

img ]